Belalang pemakan daun

Belalang salah satu hama pohon jati

Hama ini menyerang tanaman muda dan tua dengan merusak tanaman pada bagian daun dan pucuk. Kadang-kadang pada musim kering dapat menyebabkan kerusakan parah. Daun yang dimakan menjadi berlubang-lubang, tulang daun dan urat-urat daun tidak dimakan. Gejalanya kadang-kadang sulit dibedakan dengan gejala lubang-lubang kerusakan daun oleh serangan ulat daun.
Lubang akibat serangan belalang tepinya bergerigi kasar tidak beraturan, sedangkan akibat serangan ulat lebih halus.
Umumnya belalang merupakan polifagus, dapat memakan lebih dari satu tanaman inang dalam sehari, namun ada juga yang hanya memakan satu inang dalam sehari. Hanya satu dari 8000 spesies belalang yang monophagous yaitu hanya memakan satu spesies tanaman. Belalang ini dapat melakukan reproduksi dengan cepat dan melakukan migrasi secara besar-besaran (Kalshoven,1981). Daur hidup V. nigricornis termasuk pada kelompok metamorfosis tidak sempurna.

Pada kondisi laboratorium (temperatur 28°C dan kelembapan 80% RH) daur hidup dapat mencapai 6,5 bulan sampai 8,5 bulan, dan fekunditas rata-ratanya mencapai 158 butir. Metamorfosis sederhana dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur, nimfa, dan dewasa (imago). Belalang ini bertelur pada awal musim kemarau dan akan menetas pada awal musim hujan yaitu bulan Oktober dan November.

Telurnya berbentuk bulat panjang yang diletakkan berkelompok dalam tanah dengan kedalaman 5-8 cm. Telur ini berukuran 2-3 cm (Sudarmo, 2000). Pada tanah lembap penetasan telur setelah 5-7,5 bulan, sedangkan pada tanah yang kering setelah 4-5 minggu.

Sumber: http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/

(Visited 578 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Thx to contact www.alamhijaumakmur.com, how can I help you?