MENGEMBALIKAN KEJAYAAN JATI INDONESIA EDISI 2
Menurut arkeolog Cina dan Turki bahwa Kayu jati digunakan sebagai bahan perahu Nabi Nuh AS. Kayu jati sebagai symbol kejayaan dan kekhasan kekayaan budaya Indonesia perlu dilestarikan dan terus dibudidayakan. Untuk itu CV AHM berkomitmen untuk berupaya mengembalikan kejayaan jati sbg tanaman jati asli Indonesia bersama CV AHM
Diawali tahun 2009, CV AHM memulai dengan melakukan beberapa uji coba aselama 6 bulan menanam jenis-jenis pohon jati yang berasal baik dari dalam dan luar negeri. Dari uji coba ini terpilihlah satu jenis jati yang memiliki pertumbuhan baik, yaitu Jati Solomon. Jati ini kemudian dilakukan rekayasa di labortorium kultur jaringan CV AHM pada 2010 sehingga dihasilkan varietas Jati Jumbo Neo Solomon atau Jati Neo Solomon. Melalui rekayasa genetik ini Jati Neo Solomon memiliki karakter yang berbeda dengan induk asalnya, yaitu keunggulan jati jenis baru ini setelah 7 tahun masa pertumbuhannya memiliki densitas, berat jenis, T/R, MoE dan MoR yang lebih baik dari jenis Jati Solomon asalnya yang berada di Papua New Guinea. Dari bibit unggul, dihasilkan kualitas jati berkualitas.
Setelah melewati fase pengeluaran dari lab bibit kultur akan diaklimatisasi di luar lab. Selanjutnya yang turut mendukung suksesnya budidaya jati adalah dari program tanam jati yang dilakukan yang meliputi teknik tanam dan perawatan.
Tata kelola menanam jati dan manajemen, dilakukan dengan pengaplikasian beberapa rekayasa ;
- Rekayasa tanah melalui penggunaan pupuk kandang, pupuk cair organik AMD yang terbuat dari
dgn kandungan bawang merah, mengkudu, dan racikan lain sehingga jati yang ditanam subur sehingga jati yang ditanam subur
- Rekayasa akar melalaui aplikasi mikoriza, berakar panjang dan besar dan tahan dalam keadaan kekeringan
- Rekayasa batang melalyui penyayatan dan aplikasi hormon dan starter enzim
- Rekayasa pola tanam dengan penerapan jarak antar tanam yang tepat tanpa proses penjarangan sehingga menghemat biaya pembelian bibit, memberi ruang tumbuh yang optimum dan menghemat biaya perawatan
Saat ini Jati Neo Solomon digunakan pada program tanam reboisasi di lahan bekas tambang, perkebunan budidaya tanaman kayu pada beberapa perusahaan eksportir kayu di 5 benua dan perkebunan pribadi yang umumnya sebagai investasi masa depan bagi keluarga yang memiliki aset tanah yang tidak digunakan untuk tempat tinggal.
Jati Neo Solomon dapat dipanen pada usia 7 s/d 10 tahun, dengan diameter 30 cm atau lingkar pohon di atas 100 cm. Karakter pohon jati fast grow berkualitas tumbuh tinggi lurus menjulang hingga 13 – 19 meter, bulat dan dengan daun tebal dn tajuk lebat.
Program budidaya di lahan kebun jati tentu tidak saja dikhususkan untuk tanaman jati semata, namun agar hutan jati tersebut memiliki nilai tambah yang tinggi maka dapat dilakukan tumpang sari dengan beberapa jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomi baik, seperti vanili, pisang, sereh wangi, dan lain-lain yang semua memiliki tata kelola penempatan tanaman sesuai karakter tumbuh dari masing-masing tanaman.
Atas hasil panen kayu jati, maka pemilik dapat memasarkannya sendiri atau dapat dibantu oleh CV AHM. CV AHM akan memfasilitasi surat dan penjualan.
Pengelola perkebunan pembibitan jati CV AHM memberi kesemparan yang luas bagi masyarakat untuk digunakannya area kegiatan kerja sebagai sarana edukasi, wisata, berbagai kegiatan workshop dan family gathering yang hal ini ditujukan sebagai bentuk kontribusi moril CV AHM bagi masyarakat dengan berbagai aktivitas sistem perkebunan terintegrasi. Saat ini CV AHM telah bekerjasama dengan berbagai pesantren, dinas pemerintah seperti Kementerian Luar Negeri, Pertanian dan Kehutanan, Angkatan Laut, Kepolisian, AD, perusahaan-perusahaan tambang pemerintah dan swasta, serta individu yang menyukai dan gemar berinvestasi pada jenis tanaman kayu keras khususnya jati.
Tinggalkan Balasan