TRAINING DAN PRAKTEK PENANAMAN BIBIT JATI NEO SOLOMON, DI BANGKALAN, MADURA

Program training “Penanaman Bibit Jati Neo Solomon” yang dilaksanakan pada tanggal 24 – 28 Oktober 2024 di Sembilangan Keramat, Bangkalan, Madura, telah berhasil mengedukasi peserta tentang praktik agroforestri modern dengan konsep tumpang sari vanili dan pisang. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 8 peserta, termasuk petani lokal, pelaku usaha agribisnis, dan masyarakat umum.

Program ini tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga melibatkan praktik langsung di lapangan, meliputi pembersihan lahan, pembuatan lubang tanam, pembuatan pupuk organik, hingga penanaman bibit. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi percontohan pengelolaan lahan berkelanjutan yang dapat ditiru di daerah lain.


Aktivitas dan Pencapaian

1. Pembersihan Lahan

Kegiatan pembersihan lahan dilakukan sebagai langkah awal untuk mempersiapkan area penanaman.

  • Lahan seluas 2 hektar dibersihkan dari gulma, batu, dan sisa tanaman liar.
  • Alat seperti cangkul dan sabit digunakan secara manual untuk menjaga ekosistem tanah tetap sehat.
  • Peserta diajarkan pentingnya menjaga unsur hara tanah selama proses pembersihan.

2. Pembuatan Lubang Tanam

Proses ini dirancang untuk mempersiapkan area tumbuh yang optimal bagi bibit jati, vanili, dan pisang.

  • Lubang tanam dibuat dengan ukuran standar 40x40x40 cm untuk bibit Jati Neo Solomon.
  • Lubang untuk pisang dan vanili dibuat menyesuaikan jarak tanam yang disarankan, yaitu 4x4 meter untuk pisang dan 1,5 meter di antara barisan jati untuk vanili.

3. Pembuatan Pupuk Organik

Peserta diajarkan cara membuat pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.

  • Bahan-bahan seperti limbah organik, kotoran hewan, dan daun kering digunakan.
  • Proses fermentasi pupuk dikelola selama 2-3 minggu sebelum diaplikasikan pada lubang tanam.
  • Sebanyak 100 kilogram pupuk organik berhasil diproduksi dan diaplikasikan ke lahan.

4. Penanaman Bibit

Tahap akhir adalah penanaman bibit, yang melibatkan kombinasi Jati Neo Solomon, vanili, dan pisang.

  • Bibit Jati Neo Solomon ditanam dengan jarak tanam optimal 4x4 meter.
  • Tanaman vanili ditanam menggunakan tiang rambat alami di antara barisan jati.
  • Pohon pisang ditanam sebagai tanaman sela untuk memberikan pendapatan jangka pendek.

Hasil dan Dampak

  1. Lahan Percontohan Agroforestri
    Sebuah lahan percontohan tumpang sari berhasil dibuat, yang menjadi model pengelolaan lahan berkelanjutan di Madura.
  2. Peningkatan Kapasitas Peserta
    Peserta memahami teknik penanaman bibit, pembuatan pupuk organik, dan pengelolaan tanaman tumpang sari.
  3. Dampak Ekonomi dan Lingkungan
    • Kombinasi jati, vanili, dan pisang diharapkan dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi petani.
    • Model ini juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan menjaga kesuburan tanah dan mencegah erosi.
(Visited 11 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Thx to contact www.alamhijaumakmur.com, how can I help you?